iedz
Alkisah dimulai ketika saya terbenam oleh cerita dalam buku yang berjudul HIKMAH DARI SEBERANG (STORIES BY UNKNOWN AUTHOR). Dalam buku tersebut berisi tentang kumpulan kisah dan artikel berhikmah dari internet oleh pengarang tak dikenal.
Salah satu dari isi buku tersebut adalah cerita tentang
PAKU DI PAGAR

Dahulu ada seorang gadis kecil yang berwatak buruk. Ibu gadis itu memberinya sekantung paku dan memerintahkannya untuk menancapkan paku itu pada bagian belakang pagar setiap kali ia marah.

Pada hari pertama, gadis kecil itu menancapkan 37 paku ke pagar. Namun, beberapa minggu berikutnya-karena ia mulai bisa mengendalikan dirinya-jumlah paku yang ia tancapkan ke pagar semakin berkurang. Ia juga menyadari bahwa lebih mudah menahan amarah daripada menancapkan paku ke pagar.

Akhirnya, tibalah saat di mana gadis itu bisa menguasai dirinya dan tidak pernah marah lagi. Ia lalu menceritakan hal ini kepada ibunya. Ibunya menyarankan agar ia sekarang mencabut paku dari pagar setiap kali ia bisa menguasai amarahnya.

Setelah lewat beberapa hari, gadis itu melapor kepada ibunya, bahwa paku-paku yang tertancap di pagar telah tercabut semua. Sang Ibu kemudian menggandeng tangan anaknya ke pagar lalu berkata, "Kau sekarang telah berperilaku baik, Nak, tapi lihat lubang-lubang di pagar itu. Pagar itu tidak akan pernah sama seperti dahulu. Sewaktu kau marah-marah, kata-kata yang kau ucapkan menyebabkan luka persis seperti lubang-lubang di pagar ini."

Kau dapat menusukkan pisau ke tubuh seseorang lalu mencabutnya. Tak jadi masalah beberapa banyak kau berkata: maafkan aku, tapi luka itu akan tetap ada disitu. Luka yang diakibatkan lisanmu sepedih luka tusukan itu.

Sesungguhnya, teman adalah mutiara yang sangat berharga. Mereka membuatmu tersenyum, mendorongmu agar sukses, mendengarkan keluh kesahmu, mengucapkan pujian untukmu dan selalu berlapang dada terhadapmu.

Maka dari peristiwa tersebut, bisa kita buktikan bahwa JANGAN PERNAH MEMBUAT TEMAN KALIAN SAKIT HATI MULAI DETIK, MENIT, JAM INI
0 Responses

Posting Komentar